• Home
  • Catatan Harian Si Boy ( 2011 )



    Bermula dari sandiwara radio,karakter si Boy dan catatan nya menjelma menjadi ikon anak muda era 80-an.

    Kisah tentangnya pun begitu melekat di benak remaja pada masa itu. Hal itulah yang kemudian coba diangkat kembali oleh Putrama Tuta. Melalui TUTA Media yang bekerjasama dengan MASIMA Contents and Channel (MCC), sutradara muda ini berani mengambil resiko untuk membuat versi baru dari Catatan Si Boy (bukan remake) , meski tetap mengambil benang merah dari versi terdahulu. Bahkan, TUTA Media tidak hanya memproduksi film melainkan juga penulisan buku dan musik soundtrack untuk proyek ini

    Kini, muncullah sosok Satrio (Ario Bayu) sebagai tokoh utama. Pria yang memiliki gambaran hampir serupa dengan "Boy" .Mereka berasal dari keluarga berada, tampan, rajin sholat, banyak teman , dan disukai banyak wanita. Satrio disini digambarkan memiliki hobi balapan liar dan telah sering tertangkap polisi. Ia bersama Andi (Abimana Arisatya) dan Herry (Albert Halim) bekerja di bengkel mobil milik Nina (Poppy Sovia).

    Benang merah antara film ini dengan pendahulunya mulai terlihat sejak diperkenalkannya sosok Natasha (Carissa Putri) , yang pulang dari London karena Nuke (ibunya) terbaring lemah di rumah sakit terus memegang catatan milik Raden Ario Purbo Joyodiningrat alias "Boy". FYI, Nuke memiliki hubungan spesial dengan Boy di masa lampau.

    Dalam upaya mencari Boy demi kesembuhan ibunya, Natasha bertemu dengan Satrio dan rekannya pada suatu malam di kantor polisi. Lalu semenjak Satrio mengantar Natasha pulang ke rumah dan mengetahui pergumulannya pada malam itu , ia bertekad kuat untuk membantu Natasha menemukan Boy. Usaha ini mendapat banyak halangan seperti sulitnya menemui Boy , dan persaingannya dengan pacar Natasha yang arogan dan sok kaya , Nico (Paul Foster).

    Sebagai orang yang bukan lahir di era 80-an , gue tidak punya gambaran komplit untuk membandingkan atau minimal mengaitkan experience menonton "Catatan Harian Si Boy" (CHSB) dengan versi terdahulu era Onky Alexander. Yang jelas,gue noticed sama film ini antara lain karena film ini (bahkan sebelum rilis premiere) sangat hype di deretan time line gue.

    Tapi sebagai sutradara muda pendatang baru, Putrama Tuta menunjukkan potensinya dengan penciptaan karakter yang baik. Satrio memang bukan Boy, tapi Ario Bayu mampu memainkan peran vital sebagai Satrio dengan elegan. Berkarakter keras namun cerdas (terutama saat beradu argumen maupun fisik dengan Nico) dan sangat macho alias "cowok banget" . Poppy Sovia pun menunjukkan acting yang ciamik sebagai Nina , juga Albert Halim sebagai Herry , yang bukan sekedar pelengkap tapi mampu menghidupkan sosok "Emon" jaman modern dan membangun chemistry yang bagus dengan rekan-rekannya.

    Terlepas dari penampilan Carissa Putri , Paul Foster dan Tara Basro (sebagai Putri , adik Satrio) yang menurut gue hanya kategori 'cukup' , tokoh Andi yang diperankan oleh Abimana sangatlah mencuri perhatian, Andi menjadi esensial dengan celetukannya yang asal dan cuek, cenderung spontan tapi fresh . Banyolannya pun berpotensi menjadi gaya bercandaan anak muda jaman sekarang. Good Job !

    Tak hanya regenerasi personil, sang sutradara pun menyertakan sang Legend , the real "Boy" ,Onky Alexander dan tak ketinggalan Emon (Didi Petet) dan Btari Karlinda yang di film ini turut berandil dalam pencarian sang "Boy". Juga terselip Joko Anwar sebagai asisten pribadi Boy , lalu Roy Marten (ayah Satrio) , Richard Kevin dan bahkan Cut Tari di salah satu scene (bener-bener singkat,kalo lo sempet berkedip, ga akan keliatan haha) . Oiya , gue juga suka liat acting asisten pribadi Boy yang cewek di bagian dia kasih info tentang Boy ke Satrio dan Natasha. Funny !

    Untuk sektor naskah, mari berikan sanjungan untuk Priesnanda Dwisastri, sang scriptwriter (yang ditopang oleh Anggy Ilya Sigma) mampu mengolah dan menemukan cara efektif untuk menciptakan daya tarik bagi penonton baru , tapi tetap bisa dinikmati penikmat "Catatan Si Boy" versi lama.

    Secara jalan cerita, CHSB memang tidak spesial . Konflik cinta segitiga ,bahkan segiempat ala FTV dengan ending yang cukup ketebak. Tapi , CHSB sepertinya sukses menjadi salah satu film lokal terbaik tahun ini (at least, for me) . Sebuah regenerasi yang fresh , dan menyenangkan yang akan diingat secara positif oleh pecinta film dan ditunggu sekuelnya (mudah2an ada hehe)

    So , gue setuju sama misi Putrama Tuta dalam sebuah interview (yang gue rangkum) , yaitu ingin membuat penonton terhibur dan sejenak melupakan penatnya rutinitas , sehingga bisa keluar dari ruang bioskop dengan tersenyum .. Sweet !

    Rating : 8/10

    Last Night (2010)


    Michael : “ You can be happy (with your marriage) and still be tempted”

    Joanna (Keira Knightley) dan Michael (Sam Worthington) adalah sebuah pasangan suami-istri yang hidup di New York City.Mereka berpacaran semenjak masa kuliah dan telah menikah beberapa tahun.Suatu malam,di sebuah party kolega mereka,Joanna jealous melihat Michael yang begitu perhatian pada Laura (Eva Mendes),partner kerjanya.Masalah ini berlanjut hingga setibanya mereka di rumah.

    Keesokan harinya,Michael dijadwalkan akan melakukan business trip bersama Laura ke Philadelphia dan meninggalkan Joanna sendirian di rumah untuk sementara.Godaan awal bagi hubungan pernikahan mereka muncul di depan coffee shop,saat Joanna bertemu pria dari masa lalunya,Alex (Guillaume Canet).Pertemuan ini sendiri berlanjut hingga ajakan Alex untuk menghabiskan malam bersama Joanna.

    Di sisi lain,Michael pun tengah bermain hati dengan Laura. Mereka saling mengenal satu sama lain lebih jauh dan melewati malam panjang bersama. Apa yang terjadi pada pernikahan Joanna-Michael selanjutnya?

    Simak percakapan antara Joanna-Alex dan Michael-Laura yang cukup menggambarkan keadaan mereka saat itu.

    Alex : Were you thinking about me?

    Joanna : I always thinking about you if things aren’t going well.

    Alex : What wasn’t going well?

    Joanna : *just smile and speechless*

    VS

    *Michael and Laura kissed*

    Michael : I’m married

    Laura : I know,, it still be nice ..

    Last Night (2011) adalah debut film bagi Massy Tadjedin.Tapi dia nunjukin kalo dia adalah film-maker potensial di masa depan. Massy bisa mengemas film ini dengan cukup baik (dari yang keliatannya ngebosenin dengan barisan dialog antar tokoh sepanjang film,bisa ditutupi dengan performa acting dari para pemerannya).Kita pun seperti jadi saksi dari permainan yang mereka lakukan di belakang pasangannya masing-masing. Ya, hanya dalam satu malam !

    Joanna yang diperankan sama Keira Knightley (okay,forget the fact that I love her so much ! but I try to be objective here hehe),doi bisa nunjukin karakter istri yang sayang sama suaminya (lihat pas dia jealous di awal film) tapi juga bisa tergoda oleh kisah lalunya dengan Alex.Begitu juga Sam Worthington (yang kali ini main drama HAHA) sebagai Alex yang sangat meyakinkan saat istrinya cemburu,tapi ketika godaan datang? Hmm.. lets see.. =p . Guillaume Canet sebagai Alex pun cukup sukses dalam usaha CLBK nya dengan Joanna,dia keliatan dekil dengan jenggot dan rambut awut-awutan nya,tapi bisa begitu charming dan membuat Joanna ‘ga kuat iman’ . Eva Mendes juga mampu memerankan gadis penggoda yang berhasil (coba perhatiin bahasa tubuh dan tatapannya ! hihihi). Ga ketinggalan pula Truman (Griffin Dunne) sebagai teman Alex, dengan perannya yang minimal di film,(menurut gue) interaksinya dengan Joanna ataupun Alex, was something else to watch entirely ..

    Film ini adalah sebuah potret dari kehidupan 4 karakter yang bisa menimpa siapa aja,termasuk kita. Situasi yang dihadapi tiap karakternya cukup dilematis dan membuat yang namanya ‘komitmen’ jadi begitu berharga. Film ini pun dieksekusi dengan ending yang agak (sedikit) ngebuat kita mikir .Entah mikirin tentang apa yang terjadi di bagian akhir film, ataupun mikir (ulang) kalo mau selingkuh. . .

    Rating : 7.5/10

    The Fighter (2010)


    Seorang petinju kelas menengah keturunan Irlandia-Amerika yang tengah meniti karier bernama Mickey Ward (Mark Wahlberg) hidup bersama ibu sekaligus managernya,Alice Ward (Mellisa Leo) dan kakak tiri sekaligus pelatihnya,Dicky Eklund (Christian Bale).Dicky adalah ex-petinju yang sempat menjadi kebanggaan keluarganya dan lingkungan tempat tinggalnya,Lowell,karena pernah menjatuhkan legenda hidup tinju dunia Sugar Ray Leonard.Tapi kini, karier Dicky telah hancur karena jatuh dalam jerat narkoba.

    Kemampuan Mickey sebagai petinju diragukan oleh lingkungan sekitarnya,ia hanya dianggap stepping stone (sebutan untuk petinju yang dipakai oleh petinju lain sebagai batu loncatan untuk memperbaiki peringkat).Hal itu dipersulit dengan ibunya yang terlalu ambisius dan Dicky yang tidak disiplin dan nyeleneh.Suatu hari Mickey kembali menelan kekalahan,padahal ia telah berjanji untuk menang.Di saat kondisi drop inilah muncul Charlene (Amy Adams),gadis bar yang ditemuinya dan menjadi motivasi Mickey untuk melanjutkan kariernya.

    Dalam suatu kesempatan,Mickey mendapat tawaran untuk dibayar dan dilatih di Las Vegas selama 1 tahun,saat ia dan Charlene mengutarakan tawaran itu di hadapan keluarganya,Dicky dan ibunya memberikan respon negatif.Mendengar keinginan adiknya -yang dinilai hanya karena uang- Dicky berusaha mencari uang –yang sayangnya- dengan cara kriminal.Tindakan ini berakhir dengan cederanya tangan Mickey (yang ingin membela Dicky),lalu Dicky ditahan di penjara.

    Mickey pun disudutkan pada kondisi dilematis dimana ia menyadari kariernya akan statis bila terus bersama keluarga disfungsionalnya itu.Akhirnya dengan bantuan Mickey O’keefe sebagai pelatih baru dan Sal Lanano sebagai manager baru serta support dari Charlene inilah,”Irish” Mickey Ward merintis karier menuju gelar tingkat dunia.

    Review : Film yang based on true story biasanya emang bisa menginspirasi.Persis seperti yang dilakukan oleh The Fighter .Terlebih kita bisa liat dengan jelas karakter yang dibangun dengan baik oleh para cast nya.Akting prima dari mereka sangat menunjang kekuatan film ini. Mickey yang penuh pergumulan berat antara memilih keluarga atau kesempatan emas dalam kariernya,dan juga menanggung beban sebagai harapan Lowell. Sosok Alice sebagai ibu yang punya 9 anak dan ambisinya dalam mendukung karier anaknya yang walaupun keliatan otoriter tapi sangat sayang sama anak-anaknya. Charlene,seorang gadis mtv -sebutan dari ibu dan saudari-saudari Mickey- yang menjadi tegas dan menjadi motivator bagi Mickey.

    Tapi kredit khusus gue serahkan pada…….... yeah,u right ! CHRISTIAN BALE !!!! In my sight,sang pemeran Dicky ini bahkan lebih vital dari pemeran utamanya (sorry,Mark..this is my own opinion hehe). Selain menurunkan berat badan secara drastis (jadi inget pas dia berbadan sterek di The Dark Knight),dia juga menampilkan gambaran pria junkie yang ingin mengembalikan sisa kejayaan masa lampau dengan kepribadian ‘semau gue’ (perhatikan footage dari percakapan Mickey dan Dicky asli di bagian closing credit .Nicely done,Mr.Batman !)

    Then,,gelar aktor (Christian Bale) dan aktris (Mellisa Leo) pendukung terbaik di GOLDEN GLOBE 2011 semakin menegaskan value dari film ini. And im pretty sure,this is one of the best films in 2010 ! Two thumbs up !

    rating :8/10

    Fun With Dick and Jane (2005)


    “See.. Dick (Jim Carey)” . Dick adalah seorang businessman yang sedang berada dalam puncak kariernya di perusahaan Globodyne. “See.. Jane (Tea Leoni)”. Jane adalah personal assistant di suatu regency.Suatu hari Dick mendapat kabar bahwa ia akan mendapat promosi jabatan dari atasannya.Dengan sumringah,ia menyuruh Jane untuk keluar dari pekerjaannya agar bisa fokus mengurus anaknya (yg sedang getol-getolnya belajar bahasa Spanyol dari pengasuhnya).

    Celaka bagi Dick,ternyata sang CEO,Jack McCallister (Alec Baldwin) menjebaknya dalam sebuah interview TV.Dick yang tidak tau bahwa Jack telah menjual seluruh sahamnya,kelabakan menjawab pertanyaan yang diajukan padanya,sehingga saham Globodyne anjlok drastis hingga akhirnya bangkrut.

    Dick dan Jane (yang sama-sama kehilangan pekerjaan) terus mencoba melamar pekerjaan namun dihadapkan pada sulitnya mencari kerja atau hambatan bertubi-tubi lain saat mereka mulai menemukan kerja,mereka pun menjual barang-barang,makan hemat,mandi di pancuran dll demi memenuhi biaya hidup mereka.

    Derita mereka belum berakhir disitu,Dick mulai hilang akal saat harus memutar otak bagaimana cara membayar tagihan untuk menghindari ancaman dari para kreditor yang dapat menyita seluruh harta yang tersisa.Akhirnya Dick memiliki ide cemerlang : menjadi perampok !

    Tidak segampang itu bagi pria baik macam Dick untuk jadi perampok,ia menemui banyak halangan sampai akhirnya suatu kondisi membuat Jane ikut serta menjadi partnernya.Mereka menjadi pasangan perampok dengan cara yang kreatif dan beragam dan mereka….SUKSES BESAR dan perlahan kembali mendapatkan harta mereka lagi.

    Suatu hari mereka bertemu Frank (ex-CFO Globodyne) yang saat itu turut menjebak Dick.Ternyata Frank pun korban penipuan Jack.Mereka berdua yang memiliki dendam yang sama pada Jack,kemudian bekerja sama mengusung misi menjatuhkan Jack dan mengembalikan kejayaan Globodyne.

    …….just talk about this movie (in my own opinion) :

    1. Fun With Dick and Jane terinspirasi dari kejadian sesungguhnya yang menimpa Enron (perusahaan energi asal Houston,,U.S.A) yang bangkrut pada tahun 2001.Alur cerita sekilas mirip,cuma film ini mengemasnya dengan bumbu komedi

    2. Hal menarik saat Dick tetap terlihat tenang di depan istri dan anaknya padahal lagi ada masalah,Dick tetap santai dan konyol walau terlihat ekspresi menutupi sesuatu (that’s Jim Carey as usual..there he goes =D)

    3. Terus,ada juga adegan saat Dick berusaha ‘ngumpulin’ (kalo ga mau disebut nyolong) rumput tetangga,buat nutupin halaman rumahnya yang udah gersang akibat disita.Do’i rela kerja keras bolak balik sampe muka dan badannya blepotan Cuma buat nyenengin istrinya.Pas Jane bangun……. JENG JENG JENG ! *for me,that was soooooo sweet.. (good job,DICK ! )

    4. Nah,yang paling gue suka,,finishing film ini tuh asik.. ga kebayang sebelumnya.. pokoknya,a nice way to execute an ending *.*

    rating : 7.5/10

    Taken ( 2008 )


    Bryan (Liam Neeson) adalah seorang yang bekerja untuk pemerintah yang menyebut dirinya ‘the preventer’. Ia telah pensiun dini karena ingin lebih dekat dengan putri semata wayangnya, Kim (Maggie grace). Pernikahannya sendiri telah berakhir seiring pernikahan istrinya dengan seorang pria kaya. Bryan dan rekan-rekannya kini bekerja sebagai bodyguard seorang penyanyi bernama Sheerah (Holly Valance) yang menjadi jalan bagi Kim yang berangan-angan untuk menjadi penyanyi.

    Suatu hari, Kim ingin berlibur ke Paris bersama temannya,Amanda. Bryan -yang sadar putrinya belum cukup dewasa untuk berlibur tanpa orang tua- melarang keras. Kim dan ibunya terus merajuk hingga akhirnya Bryan mengijinkannya pergi dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Saat mengantar ke bandara,Bryan terkejut bahwa ternyata Kim akan mengikuti jadwal tur band U2 keliling Eropa. Merasa dibohongi,ia hanya pasrah melepas kepergian putrinya.

    Setibanya di Paris,Kim dan Amanda bertemu dengan pria asing yang mengenalkan diri lalu menawarkan untuk share taxi. Pria itu juga mengajak mereka berdua ke party pada malam nanti.Ternyata,pria tersebut adalah bagian dari sindikat perdagangan wanita asal Eropa Timur (melibatkan narkotika dan prostitusi) yang biasa menjerat para gadis turis asing.



    Bryan khawatir,lalu menelepon Kim.Saat itu juga komplotan penculik masuk dan menyergap kedua gadis itu. Sebelum Kim tertangkap,ia sempat meninggalkan clue tentang penculik tersebut via telepon yang direkam Bryan. Bryan pun memutuskan pergi untuk menyelamatkan putri kesayangannya (bermodal sedikit clue berupa suara dan ciri-ciri penculik itu) kendati ia dikejar waktu sebelum Kim dijual dan hilang selamanya…..

    .......just talk about this movie (in my own opinion) :

    1. Kalo cuma ngeliat poster/dvd cover film ini,kita bakal ngebayangin film action serupa James Bond atau sejenisnya.Ternyata gue pun salah, this is MORE meaningful than that !

    2. Gue trenyuh ngeliat perjuangan Bryan menyelamatkan anaknya –yang notabene ga akan ngebalikin anaknya ke sisinya- yang udah punya ayah tiri dan tinggal bersama ibunya

    3. Gue suka raut muka khawatir Bryan sepanjang film. It really reflects deep emotion between father & his daughter. *.*

    4. Pemeran Kim, -Maggie Grace- terlihat begitu manis & benar2 menggambarkan gadis remaja yang ingin lepas dari kekangan orangtuanya

    5. Overall,,film ini menggambarkan tulus kasih sayang orang tua pada anaknya. Apapun resikonya,apapun hasil akhirnya. *mungkin hal itu yang bikin nyokap gue langsung tertarik nemenin gue nonton (are you okay,Mom? Haha) setelah gue ceritain sekilas plot film ini




    rating : 8/10